This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 Desember 2014

PROPOSAL MANAJEM PROYEK

STRATEGI PENINGKATAN KEAMANAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PADA BANK

 


 

 

Disusun oleh :

Garis Prasojo (23113657)

2KB04

 

 

 



UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal proyek ini tepat waktu. Proposal manajemen proyek ini memiliki judul “Strategi Peningkatan Pengamanan Manajemen Infrormasi Pada Bank”. Tugas proposal manajemen proyek ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Proyek.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Sigit Sukmono, dosen yang telah memberi pengarahan dan bimbingan dalam mata kuliah manajemen proyek dan resiko
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal manajemen proyek ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dalam penulisan proposal proyek di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga proposal menejeman proyek ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Penulis
6 Januari 2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, sistem informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki pada perusahaan , bank , dan suatu organisasi. sistem manajemen informasi dibutuhkan seiring dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya teknologi komputer baik dalam mengolah informasi maupun teknologi dalam bidang komunikasi. Oleh sebab itu suatu instansi membutuhkan suatu manajemen sistem informasi yang dapat digunakan dengan baik dan mudah (user friendly) oleh pihak anggotanya. Sehingga dibutuhkan strategi dan juga misi-misi untuk meningkatkan penggunaan sistem informasi dalam teknologi yang telah maju.
Setelah penggunaan teknologi sebagai pengolahan sistem informasi dibutuhkan suatu pengamanan dalam suatu sistem. Dengan demikian terdapat manfaatnya yaitu menjaga data rahasia suatu organisasi, hanya dapat di akses oleh pemimpin dan administrator, menjaga kesetabilan suatu sistem informasi sehingga digunakan dengan baik dan memberi pengamanan dalam program sistem informasi tersebut dengan menggunakan software pihak ketiga
Selain itu dalam meningkatkan suatu produk dalam suatu perusahaan dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang baik. oleh sebab itu manajemen sistem informasi dibutuhkan . dengan menggunakan teknologi sebagai wadah dalam memberikan promosi pada konsumen memberikan pengaruh besar dalam perusahaan. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi dalam memberikan promosi terhadap masyarakat dan juga memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi
Karena itulah penulis mencoba mempelajari sistem manajemen informasi setelah itu penulis mencoba menuangkannya ke dalam sebuah rancangan proposal manajemen proyek pembuatan strategi suatu instansi dalam hal ini adalah bank dalam melakukan suatu sistem manajemen informasi, fase proyek, jadwal proyek, biaya, SDM dan analisis.
1.2 TUJUAN
Penulis memiliki beberapa tujuan dan maksud dalam penyusunan proposal proyek ini, diantaranya :
1.      Tujuan peningkatan pelayanan dalam bank. Penulis melihat pada zaman era modern masih banyak masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan fasilitas yang diberikan pihak bank. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu media dalam memberikan informasi tentang fasilitas tersebut
1.      Tujuan Teknis. Dalam hal ini penulis memiliki tujuan bahwa dengan proposal proyek yang disusun ini, penulis berharap dapat belajar tentang strategi dalam menstabilkan penggunaan sistem informasi pada suatu instansi sehingga suatu produk dapat ditingkatkan penjualannya
1.      Dengan proposal juga memiliki tujuan dalam memberikan strategi dalam suatu sistem informasi sehingga masyarakat luas memahami dengan baik suatu produk da fasilitas yang terdapat pada suatu instansi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sasaran

pada proyek  sistem informasi untuk mewujudkan dan mempertahankan suatu sistem informasi pada suatu organisasi diperlukan strategi dan juga misi-misi, sehingga dapat terlakasana dengan baik


·         Mengaplikasikan teknologi informasi pada setiap anggota atau karyawan
-          Menggunakan software pendukung sistem informasi
-   Mengadakan pelatihan terhadap anggota/karyawan untuk penggunaanaplikasi
-   Memberikan workshop terhadap karyawan
-   Mengadakan seminar tentang keamanan sistem informasi
-   Memanfaatkan dan meningkatkan pelayanan berbasis web pada costumer atau   nasabah
·         Ø Misi proyek disini adalah ingin menciptakan suatu sistem informasi dengan tingkat keamanan yang tinggi
·         Ø Target utama adalah mencapai kesuksesan dalam meningkatkan layanan terhadap nasabah/costumer dalam menggunakan teknologi informasi sebagai media
·         Ø Sasaran sekunder, diperuntukkan kepada karyawan memiliki skill dan pengertahuan mengenai sistem aplikasi dan keamanan pada teknologi yang digunakan
·         Ø Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap bank dan melayani nasabah dengan baik

2.2 Deskripsi Kegiatan
deskripsi terdokumentasi tujuan, konten kerja, deliverables, dan sistem kerja akhir;
·         Tujuan, dalam proyek ini bertujuan untuk menghasilkan layanan terhadap nasabah dengan menjamin kemanan serta layanan yang memuaskan tentu dalam hal ini aplikasi yang bersifat mudah dipahami
·         Konten kerja, yaitu dalam pengerjaannya sudah terencanakan baik lama sedikitnya waktu yang ada dalam proses pembuatan proyek.
·         Deliverables, adalah proses untuk pengiriman hasil jadi kepada klien harus tepat dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
·         Produk akhir berupa hasil jadi “automatic door”

 2.3 Luaran yang Diharapkan
Untuk mengatasi permasalahan keamanan sistem informasi pada nasabah serta pelayanan terhadap nasabah. Diperlukan strategi manajemen sistem informasi yang baik. diantaranya adalah peningkatan kinerja karyawan dalam penggunaan teknologi informasi dengan melakukan misi-misi tertentu. lalu peningkatan pelayan kepada nasabah dengan menggunakan teknologi informasi. Meningkatkan keamanan data dan informasi faktor dalam dan luar .
Dengan dibentuknya suatu strategi dalam menjaga keamanan manajemen sistem informasi maka nasabah diharapkan dapat melakukan transaksi dan mendapatkan layanan lainnya dengan berbasis teknologi informasi. Karena dengan memanfaatkan teknologi informasi yang aman akan menambah jumlah nasabah bank serta meningkatkan rasa kepercayaan nasabah untuk menyimpan atau menabung uang pada bank. Selain itu perlunya training, seminar dan workshop pada karyawan terhadap penngetahuan teknologi informasi sehingga dapat di aplikasikan pada saat melayani nasabah.
Selain dapat meningkatkan layanan kepada nasabah dan meningkatkan keamanan pada sistem manajemen informasi. Dengan mengadakan seminar serta workshop tenang sistem informasi pada bank serta penggunaan teknologi informasi pada bank akan meningkatkan rasa loyalitas karyawan serta meningkatkan kemampuan karyawan dalam melakukan memberi pelayanan kepada nasabah
2.4 Gambaran Umum
Sasaran utama dari strategi peningkatan keamanan sisem manajemen sistem informasi adalah karyawan/pihak bank, nasabah, teknologi informasi, keamanan sistem informasi serta manajemen sistem informasi. Bank memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi . manajemen bank yang creative – innovative selalu berusahan menciptakan berbagai produk atau layananyang prospektif dan menguntungkan tanpa mengabaikan prinsip asset Liability management (ALMA) yaitu menyelaraskan profitabilitas dan resiko (Hadad, 2003). Selain itu, fungsi utama bank untuk memobilisasi dana masyarakat dengan tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada penggunaan atau investasi yang efektif dan efisien
Berdasarkan sasaran utama yaitu karyawan, nasabah, teknogi informasi, keamanan sistem informasi serta manajemen sistem informasi terdapat beberapa misi dalam mewujudkan peningkaran keamanan manajemen sistem informasi

Pada karyawan
untuk menambah kemampuan dalam melayani nasabah maka dapat melakukan pelatihan dan pendidikan, berikut gambaran umum strategi :
1.      Pelatihan pelayanan terhadap nasabah maupun penggunaan teknologi informasi
2.      Seminar mengenai sistem teknologi informasi
3.      Workshop mengenai pelayanan kepada nasabah berbasis teknologi informasi
Menurut Suwatno dan Rasio (2003), mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan bantuan kepada karyawan agar dapat meningkatkan kemampuan kerja dan menumbuhkan pengertian tentang status dirinya dan tujuan suatu perusahaan.
Menurut Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku sasaran pendidikan dan pelatihan .
Dari pernyataan tersebut dapat disimpukan bahwa pelatihan dan pendidikan dapat meningkatkan kemampuan kinerja karyawan dalam memahami tujuan dari bank dan pelayanan sehingga mengubah perilaku karyawan menjadi lebih loyal terhadap bank.
Pada Nasabah
Memberi informasi pada nasabah mengenai pelayanan bank serta produk bank merupakan hal yang penting. Karena dengan demikian nasabah dapat memaksimalkan pelayanan dari bank, berikut gambaran umum strategi :
1.      Memberikan informasi berupa produk bank melalui iklan
2.      Memberikan informasi keamanan dalam melakukan fasilitas melalui forum
3.      Memberikan informasi jenis pelayanan pada bank seperti E-Banking serta situs yang memberikan informasi mengenai produk bank
4.      Menyediakan fasilitas ATM dengan lokasi aman
Sesuai dengan peraturan bank Indonesia No. 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, yang mewajibkan bank umum dan bank perkreditan rakyat termasuk kantor cabang bank asing, untuk menyediakan informasi tertulis kepada nasabah mengenai karakteristik produk bank, antara lain manfaat dan resiko yang melekat pada produk bank serta program penjaminan terhadap produk bank yang terkait dengan penghimpunan dana
Dengan peraturan bank Indonesia tersebut bank umum diwajibkan memberi informasi kepada nasabah. Namun di era modern penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan karena dapat mempermudah proses pelayanan meskipun terdapat resiko dalam keamanan data.
Keamanan Sistem Informasi
Keamanan sistem informasi terdapat pada bank maupun luar bank. Resiko keamanan bank terdahadap sistem informasi dapat terdiri dari faktor luar dan dalam/karyawan. Oleh sebab itu diperlukan misi dalam menghindari terjadinya pembobolan dll. berikut gambaran umum strategi :
1.      Melakukan pendisiplinan nasabah
2.      Mengatur serta menjaga sistem pembayar dengan baik
3.      Meningkatkan keamanan serta memberi pengetahuan kepada nasbah mengenai keamanan dalam menggunakan layanan EDC (Electronic data Capture), Automatic Teller Machine ,layanan phone banking, layanan internet bangking, kartu kredit dll/
4.      Meningkatkan keamanan aplikasi dengan faedah secure programming dari front end sampai dengan back end.
Pemerintah telah mengeluarkan UU No. 11/2008 tentang informasi dan transaksi elektronis (ITE). UU ITE mengakui transaksi elektronik yang di tuangkan dalam kontrak elektronik yang mengikat para pihak (transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim oleh pengiring diterima dan di setujui oleh penerima.
Peraturan bank Indonesia Nomor 14/3/PBI/2012 tentang program Anti Pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Bagi Terorisme bagi Penyelenggaraan jasa sistem pembayaran selain bank.
Dengan demikian keamanan faktor luar dan dalam perlu ditangani dengan serius. Sehingga tidak terjadi kebobolan, kerusakan dan lain lain.




2.5  Metode Pelaksana
Metode yang di gunakan pada strategi ini adalah pembentukan suatu organisasi untuk mewujudkan program-program yang sudah dirancang demi mengingkatkan keamanan sistem manajemen informasi. Dengan di bentuknya organisasi dapat di bentuk kepanitiaan dan pembentukan program kerja dalam jangka waktu tertentu . contohnya adalah seminar, pelatihan, workshop, pembuatan iklan, sosialisasi via web
 2.6 Jadwal Kegiatan


2.7  Rancangan Biaya
No
Gagasan Program
Dusrasi
lokasi
status
Sasaran
Harga
1
Seminar sistem teknologi informasi pada cabang di kota besar
Persiapan
7 bulan
Acara 1 hari
Jakarta
Surabaya
Bandung
Medan
Seminar
Karyawan yang pada cabang tertentu
Rp 150 Juta
2
Pelatihan pelayanan terhadap nasabah
Persiapan 4 bulan
Acara 1 hari setiap cabang
Jakarta
Surabaya
Bandung
Medan
Pelatihan
Karyawan pada cabang tertentu
Rp 100.juta
3
 Workshop tentang peyanan terhadap nasabah menggunakan teknolgi informasi
Persiapan 5 bulan acara 1 hari setiap cabang
Jakarta
Surabaya
Bandung
Medan
Workshop
Karyawan pada cabang tertentu
Rp 150 juta
4
Iklan produk bank pada media cetak pada majalah dan elektronik pada tv dan internet
Persiapan 6 bulan
Jakarta
Bandung
Surabaya
medan
Periklanan pada media massa dan elektronik
Nasabah dan pengguna media
Rp 300 Juta
5
Meningkatkan keamanan sistem informasi pada bank
5 bulan
Jakarta surabya bandung medan
Keamanan sistem informasi
Sistem dan database dan program aplikasi
Rp 200 Juta
6
Meningkatkan kemanan ATM dan mengalokasikan pada tempat yang aman
7 bulan
Jakarta
Surabaya
Bandung
Medan
Keamanan sistem informasi
Keamanan ATM
Rp 100 Juta
Total anggaran adalah 1 miliar rupiah
2.12  Potensial Masalah.
Masalah yang munkin dihadapi dalam menjalankan program peningkatan keamanan sistem komputer yaitu antara lain:
1.      Ketersediaan karyawan berpartisipasi dalam kegiatan
2.      Munculnya modus penipuan yang baru terhadap nasabah
3.      Karyawan yang membobol sistem keamanan
4.      Penggunaan e banking meningkat sehingga keamanan terhadap nasabah harus ditingkatkan.
5.      Kurang peka nasabah terhadap keamanan pada saat bertransaksi
6.      Munculnya peretas baru dengan sistem meretas yang ditingkatkan
7.      Tidak adanya hardware yang dibutuhkan sehingga harus  memesan hardware terlebih dahulu menyebabkan waktu molor.
8.      Antusiasme dari pihak bank di cabang manapun harus tinggi terhadap program yang ada.


Sumber
2. Analisis kebutuhan pelatihan karyawan bidang pelayananwww.dosen.narotama.ac.id
5. Seminar Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Pencegahan dan Penaganan Kejahatan pada layanan perbankan